Social Icons

Pages

Berdiri dan Bangkitnya Khartoum


credit : skyscrapercity.com

Khartoum adalah ibu kota Sudan yang dikenal sebagai Khartoum State.Kota ini berdiri pada tahun 1821 yang kemudian menjadi tempat pasukan Anglo-Egyptian. Menurut beberapa sumber, kata “Khartoum” disebut-sebut berasal dari bahasa Arab “Al-Khurtoom”. 

Dalam bahasa Indonesia bermakna “ujung dari gading gajah”. Nama ini lahir disebabkan tanah sempit yang terhampar membelah Sungai Nil Biru dan Nil Putih. Ini merupakan titik pertemuan dua sungai tepat di mana kota Khartoum berada. Pembagian sungai Nil telah membuat ibu kota Sudan terbagi menjadi 3 bagian yang dikenal dengan Khartoum, Khartoum Utara dan Omurdman. Oleh karenanya Khartoum mendpat julukan “kota triangular”.

Kota Khartoum sangat terkenal dikalangan Liga Arab begitu juga benua Afrika. Ini juga menjadi penyebab seringnya Khartoum menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin pemerintah. Pada tahun 1821, penguasa Mesir, Ibrahim Pasha, terkenal sebagai anak dari Muhammad Ali dari Mesir, mendirikan Khartoum sebagai pos luar untuk pasukan perang Mesir. Kemudian kawasan ini menjelma menjadi pusat perdagangan budak yang terkenal dalam jumlah besar. 


Beberapa pasukan tentara Mesir, yang mengikuti aliran Syekh Sufi, pasukan Muhammad Ali yang menjadi Mahdi, mulai mengambil alih kota Khartoum. Pada bulan Maret 1884, pihak Mahdi dari pasukan Mesir memimpin pertempuran melawan pasukan Inggris yang berusaha mengambil wilayah tersebut. Akibatnya pasukan Mesir menderita kehancuran yang signifikan. 

Hasil akhir pertempuran adalah kemenangan pasukan Mahdi yang berdampak pada kehancuran kota Khartoum. Pertempuran ini sangatlah brutal sehingga menggemparkan Omurdman. Pada tahun 1899, Khartoum di deklarasikan sebagai ibu kota Sudan Anglo-Egyptian yang kemudian menjadi Republik Sudan saat kemerdekaan tahun 1956.

Sejumlah teori cukup banyak dipublikasikan mengenai kota Khartoum. Beberapa mengatakan bahwa desain kota Khartoum banyak dipengaruhi Union Jack untuk menggambarkan kekuatan pasukan Inggris. Beberapa pendapat terkini menyebutkan bahwa tata ruang kota dibuat sedemikian rupa agar lalu lintas senapan mesin dapat dilakukan dengan mudah.

Sejak Sudan meraih kemerdekaan, kesan negative sangat melekat pada Khartoum sebagaimana masa jayanya di masa lalu. Di satu sisi, Khartoum merupakan bukti bahwa Sudan merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, kota Khartoum mendapat banyak ancaman teroris. Kejadian tahun 1973, 1998, 2005 dan 2008 banyak diingat masyarakat internasional. 

Serangan misil kapal perang Amerika Serikat yang menghancurkan pabrik pharmasi sebagai balasan atas pengeboman Kedutaan Amerika Serikat, menyebabkan hancurnya pabrik itu yang saat ini menjadi atraksi wisata. Khartoum menjadi tuan rumah pertemuan kepala negara dari Organization of African Unity pada tahun 1978 yang kemudian menjadi African Union. Pertemuan Kepala Negara African Union dan Liga Afrika pada tahun 2006 juga diselenggarakan di Khartoum.

Momentum bisnis di Khartoum adalah saat ditemukannya kandungan minyak bumi di Sudan. Penemuan minyak ini pula yang membuat adanya kepentingan ekonomi dari berbagai kalangan baik dalam maupun luar negeri Sudan menjadi semakin besar. Kota Khartoum kebanyakan dikunjungi oleh pemimpin dunia, para diplomat dan juga turis mancanegara.

2 komentar: